Biodata dan Profil Lengkap I Gusti Ngurah Rai - Para pembaca portal
biodatapedia.com yang pada sibuk cari biodata pahlawan, hehe kali ini admin
akan memberikan sebuah artikel tentang biodata beberapa tokoh entertainment
tokoh sejarah dan tokoh-tokoh terkenal lainnya yang menghiasi layar televisi
anda. Dalam artikel ini khusus membahas tentang biodata Pahlawan I Gusti
Ngurah Rai beserta profil lengkapnya.
I Gusti Ngurah Rai |
I Gusti Ngurah Rai |
Biodata
Pahlawan I Gusti Ngurah Rai akan kami sajikan lengkap beserta
agama, karir, pendidikan beserta hobi dan foto lengkap dari sang pahlawan
nasional ini. Sumber dari artikel ini berasal dari sumber-sumber terpercaya
misalnya dari Wikipedia dan portal atau website entertainment lainnya.
Kolonel TNI Anumerta I
Gusti Ngurah Rai lahir di Desa Carangsari, Petang,
Kabupaten Badung, Bali, Hindia Belanda, 30 Januari 1917 – meninggal di Marga,
Tabanan, Bali, Indonesia, 20 November 1946 pada umur 29 tahun. I Gusti Ngurah
Rai merupakan anak dari seorang camat Petang, I Gusti Ngurah Palung. Tertarik
dengan dunia militer sejak kecil, Ngurah Rai bergabung dengan HIS Denpasar lalu
melanjutkan dengan MULO yang ada di Malang. Tak cukup sampai di sana, ia
kemudian bergabung dengan sekolah kader militer, Prayodha Bali, Gianyar. Pada
tahun 1940, Ngurah Rai dilantik sebagai Letnan II yang kemudian melanjutkan
pendidikan di Corps Opleiding Voor Reserve Officieren (CORO), Magelang dan
Pendidikan Artileri, Malang.
Bisa Baca Juga:
Biodata dan Profil Lengkap Jenderal Sudirman
Biodata I Gusti Ngurah
Rai
Nama
: I Gusti Ngurah Rai
Lahir
: Petang, Kabupaten Badung, Bali, Hindia Belanda | 30 Januari 1917
Meninggal
: Marga, Tabanan, Bali | 20 November 1946 (umur 29)
Makam
: Taman Makam Pahlawan Margarana Bali
Agama
: Hindu
Zodiac
: Aquarius
Warga
Negara : Indonesia
Setelah
Indonesia Merdeka pemerintah Indonesia I Gusti Ngurah Rai membentuk TKR Sunda
Kecildan beliau menjadi komandannya dengan pangkat Letnal Kolonel. Ngurah Rai
kemudian pergi ke Yogyakarta untuk konsolidasi dan mendapatkan petunjuk dari
pimpinan TKR. Sekembalinya dari Yogyakarta, Bali ternyata sudah dikuasai
Belanda. Ngurah Rai memiliki pasukan yang bernama "Ciung Wenara". Bersama
Ciung Wanara, pasukan kecil Ngurah Rai, pada tanggal 18 November 1946 menyerang
Tabanan yang menghasilkan satu datasemen Belanda dengan persenjataan lengkap
menyerah. Hal ini memicu Belanda untuk membalas pertempuran lebih sengit dan
mengerahkan kekuatannya yang ada di seluruh pulau Bali dan Lombok untuk
membalas perbuatan Ngurah Rai. Dalam pertempuran tersebut, pertahanan demi
pertahanan yang dibentuk Ngurah Rai hancur hingga sampai pada pertahanan
terakhir Ciung Wanara, desa Margarana, Ngurah Rai dan pasukannya berhasil
dipukul mundur lantaran seluruhnya jatuh ke dalam jurang yang dalam. Perang
tersebut akhirnya dikenal dengan perang Puputan Margarana karena sebelum gugur Ngurah
Rai sempat meneriakkan kata puputan yang berarti perang habis-habisan.
Peristiwa tersebut terjadi pada tanggal 20 November 1946.
Berkat
usahanya tersebut, Ngurah Rai mendapatkan gelar Bintang Mahaputra dan kenaikan
pangkat menjadi Brigjen TNI (anumerta). Tak hanya itu, ia juga mendapatkan
gelar Pahlawan Nasional berdasarkan SK Presiden RI no 63/TK/1975 tanggal 9
Agustus 1975.
Demikianlah
biodata dari pahlawan I Gusti Ngurah Rai, semoga artikel ini
dapat bermanfaat dan menjadi referensi kita untuk mengenal pahlawan-pahlwan
tanah air.